Langsung ke konten utama

Assalamualaikum Thailand

Assalamualaikum ^^
Karena ada beberapa temen yang nanyain tentang pengalaman aku sebagai delegasi dari Universitas Airlangga untuk presentasi di Khon Kaen University (KKU) Thailand, aku akan sedikit bercerita pengalaman pertama yang menurutku sayang bila terlewat begitu saja, dan semoga nantinya tulisan ini juga memotivasi temen-temen untuk terus berkarya ya ;))

Oke, "Kok bisa tiba-tiba dikirim ke Thailand?" 
Aku yakin, tidak ada hal kebetulan dan keberuntungan di dunia ini. Semuanya telah diatur oleh Allah. Jalan Allah memang tidak ada yang kita tau. Kita kira A ternyata B. Tapi satu hal yang harus kita percaya bahwa jalan yang Allah berikan memang jalan yang terbaik, ya meskipun kadang tak seindah yang diharapkan tapi pada akhirnya berujung indah.

Berawal dari PKL (Praktek Kerja Lapangan), aku dan beberapa anggota lainnya memutuskan untuk mengikuti conferance dengan menggunakan data hasil penelitian di lapangan selama PKL. 

Singkat cerita, kami submit abstrac dan full paper di IC-HUSO (INTERNATIONAL CONFERENCE ON HUMANITIES AND SOCIAL SCIENCES). Selang beberbapa minggu, article kami di Acc oleh pihak KKU.
Pihak kampus sangat mendukung kegiatan kami, terlebih materi yang akan kami bawakan hasil dari PKL yang juga merupakan program fakultas. Alhamdulillah, proposal bantuan dana yang kami ajukan diterima, dan yang lebih membuat kami bersemangat adalah proposal dana kami juga di acc oleh IBU WALI KOTA SURABAYA TERCINTA, IBU RISMA, yang membuat aku beserta tim semakin semangat untuk bisa membawa nama Indonesia dan almamater ke negeri Gajah Putih.

Kalau ditanya masalah persiapan, hmm ribet deh gimana pada umumnya cewek. 
Mulai dari persiapan slide presentation, money changer, belom lagi baju tim yang kudu kompakan sampai makanan pun kami bawa dari Indonesia.

Dari Surabaya kami menggunakan transportasi kereta api menuju Jakarta. Sesampainya di Jakarta, penerbangan terlebih dahulu menuju Bangkok untuk transit, karena pelaksanaan conferance nya di Khon Kaen, sehingga kami harus melakukan penerbangan lagi selama 60 menit menuju TKP.

Banyak pengalaman tak terduga!
SURPRISE!!
Sesampainya di Khon Kaen, mayoritas mereka menggunakan bahasa Thailand dan sedikit sekali masyarakatnya yang menggunakan bahasa inggris sehingga membuat kami agak kesulitan dalam menjelaskan tujuan kami.

Dengan penjelasan yang agak bertele, malam itu pukul 23.00 kami tiba juga di Hotel yang jaraknya tidak jauh dari KKU. 
Malam itu, kami memutuskan untuk segera istirahat. Untuk menyambut fajar pertama di Thailand, kami memutuskan besoknya bakal full time untuk berkeliling kota.

Taraaaaaat 🌄
Pukul 05.30 setelah sholat Subuh kami joging di sekeliling komplek. Mungkin karena disana minoritas umat muslim sehingga tidak sedikit masyarakat yang agak tercengang melihat kami. Setelah cukup berjalan, kami kembali ke Hotel dan menyantap sarapan yang telah disediakan (Untuk muslim/muslimah yang pertama banget nih kesana, kalian harus pastikan makanan yang kalian konsumsi disana halal, tanyakan apabila kalian ragu "any maymu?").


Trala la la la, setelah rempong, ribut, acak adul di kamar kami siap untuk keliling kota menggunakan bus. Pertama banget yang kami tuju adalah Mall (cewek banget ya), sebenernya bukan untuk belanja ala ala, kami saat itu butuh banget sim card. So, karena bingung nyari counter di Khon Kaen kami memilih untuk membeli di Mall. Oh iya, fyi nih waktu kami ke sana, Thailand masih dalam berduka cita karena meninggalnya Raja Thailand. Jadi dimana mana masih pada pakai baju item, terus juga di mall banyak banget yang jualan baju nuansa item-item.

Setelah beli sim card untuk dipake bareng, kami menuju wat nong wang dan beberapa tempat sejenis. Jadi tempat tersebut adalah tempat ibadah masyarakat Thailand, dan yang bikin greget ketika masuk zuhur kami tidak menemukan tempat untuk melaksanakan sholat. Entah gimana yak, sangking polos dan bego nya kami minta izin pada Bapa yang ada di kuil untuk melaksanakan sholat disalah satu aula yang ada disana (aulanya gak rame kok). Yakali kami di izinin, yang ada kami diomelin -.-

Jadi kami memutuskan untuk sholat diem-diem di salang satu tempat yang gak begitu rame pengunjung. Alhamdulillah, kami siap keliling lagi yeay!

Next, kami menuju pusat oleh-oleh khas Thailand. Soalnya ini tuh yang utama banget sih, jadi baru juga dateng kemarin udah borong oleh-oleh. Sumpah deh, kami beli cuman untuk anak cucu, eh salah ding maksudnya untuk keluarga, temen, dosen dan sampai lupa buat beli untuk diri sendiri. Oh my GOD! Please hemat guys, kita baru satu hari disini!
Karena kaki udah mau copot dan matahari sudah mulai tenggelam, kami kembali ke hotel, dan memutuskan makan malem pakai bekal aja deh soalnya udah mager mau keluar kamar. 
Malemnya, persiapan buat conferance hari pertama, mendadak banget slide presentasi nya bermasalah. Nah loh, begadang dah begadang!

B I S M I L L A H
Conferance hari pertama pun dimulai, kami disambut oleh mahasiswa dan dosen KKU yang ramah tamah, lalu juga bertemu dengan delegasi dari sesama Indonesia, Philippines, Malaysia, Singapore dan masih banyak lagi. Semua peserta sudah sangat siap untuk memberikan presentasi terbaik nya. Tak terkecuali kami, semangat dan saling mendoakan juga terus kami lakukan. 

Disana kami dihadapkan dengan berbagai paparan kasus dan dituntut untuk kritis dalam berfikir. Hingga tiba saatnya tim kami yang maju untuk presentasi. Tepuk tangan menjadi apresiasi yang membanggakan bagi kami untuk bisa sampai disana dengan membawakan materi tentang "Gerakan Libas jentik-Jentik pada masyarakat Bojonegoro, Jawa Timur". 
Oh Allah, Thankyou so much.

Hari kedua conferance diisi dengan penampilan kesenian Thailand hingga tour KKU. Banyak sekali pengalaman yang didapatkan, mulai dari mendapat teman baru, pengetahuan baru terkait masalah di berbagai negera, hingga mempelajari budaya masyarakat Thailand.
Keesokan harinya, kami bersiap untuk kembali ke Bangkok. Kali ini kami gak hanya transit disana, kami menyempatkan untuk menyewa kamar untuk sehari berkeliling Bangkok. Dengan budget yang sudah menipis, dan drama saling utang mengutang akhirnya terlewati juga. Dibandingkan dengan di Indonesia, nilai jual Bangkok lebih rendah sehingga terasa menyenangkan untuk belanja disana hahaha =))

Tidak ingin melewatkan momen anti mainstream, kami juga mengunjungi Asiatique dengan menggunakan tuk tuk. Fyi lagi nih, perjalanan yang kami lakukan gak semulus yang ada dibenak kalian. Butuh nyari orang yang bisa bahasa inggris/melayu dulu buat minta tolong  bantuin bilang ke babang tuk-tuk atau babang angkot kalau di Indonesia mah, "kita teh mau kesini bang" nah itu hambatan perjalanannya.

Finally, 

Tepat 18 November kami sampai di Surabaya, Indonesia. Bahagia, haru, capek, legah semua jadi satu. Meskipun ada hambatan dalam setiap kegiatan, itulah yang menjadikan perjalanan ini memiliki arti. Dan aku berharap, aku masih diberi kesempatan melakukan conferance kembali.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terimakasih tetap bertahan

Assalamualaikum Jogja 2

Magang